Senin, 14 April 2014

Ulang tahun ga selalu ceria

Beberapa hari yang lalu temenku ulang tahun. Dia bisa dibilang temen baikku, orang yang sering ku ajak bicara di kelas dan.. entah kenapa setiap kali ngeliat dia, aku selalu ngeliat diriku di dalamnya. Haha, nyeremin ya? Tapi itu adanya

Jadi sampailah kita di rumah temennya, makan-makan. Ada sushi ada ikan ada ayam (walaupun yg dimakan cuman sushinya aja) tapi kita semua seneng. Yaa hampir kita semua.

Ada dia

Iya, ada dia. Siapa lagi? Tadinya aku gakepikiran da dateng tapi kenyataannya dia disitu. Lagi duduk dan mainin laptop. Waktu aku dateng semua langsung menoleh, termasuk dia. Awalnya emang biasa aja. Udah beberapa hari aku gabales chatnya, lebih tepatnya kita gapernah chatting lagi. Harusnya aku seneng, harusnya aku deg-deg-an, dan semua kata harusnya yg dipasangkan dengan kata-kata orang yg lagi kesengsem ngeliat orang yg disuka ada di tempat yang sama. Sayangnya enggak.

Walaupun aku ketawa, dan emang pasti harus ketawa atau enggak terlihat ceria lah tapi di sisi lain aku merasa seperti orang yang munafik. Setiap kali mereka berdua ngomong entah kenapa auranya berubah dan tiap-tiap orang merasakan aura yg berbeda. Mungkin temenku merasakan aura yg mistis, mungkin dia merasakan aura yang canggung dan sisanya hanya menangkap adegan salting. Sayangnya semua hal itu ga terasakan sama aku. Auranya.... bikin cepet pengen keluar dari kamar itu. Untung ada alasan. Aku izin ke kamar mandi, mau wudhu dan saat aku keluar tiba-tiba semuanya bersifat normal lagi.

Aku gatau sampai kapan harus bertingkah seperti ini. Agak aneh dan memuakkan, tapi entahlah.. mungkin ini yang terbaik.

Mungkin

Cita-cita

Punya cita-cita sekolah diluar negri itu kedangkalan ga sih? Kok.... Kayak ada yang kurang ya? Apa hati aja yg garela atau gaterima cita-citanya kependekan. Hfftt gimana nih?

Sabtu, 12 April 2014

Tega? Gabisa

Kalau mau diukur kata orang gue ini ga tegaan. Bisa maafin kesalahan orang yang beribu kali, sampe dikira gue kayak orang bodoh karena mau ngulang kesalahan yang sama. Entah.. Gue gapernah merasa kayak gitu kecuali di bagian "bodoh"-nya, tapi menurut gue ga semua perkataan orang itu bener 100%. Gue bisa tega, sangat malahan tapi buat orang-orang tertentu aja. Setelah dipikir-pikir gue kira semua orang juga gitu dan sampai detik ini gue bingung kenapa orang-orang nyebut gue ga tegaan atau bisa diibaratkan dengan terlalu sabar.

Terlalu sabar sampe angin tornado datang pun gue masih duduk di teras rumah gue nungguin siput yang ada di halaman gue lari dari angin itu, dan lo semua pasti bisa nebak gimana endingnya. Terlalu sabar sampe-sampe gue rela diselak orang yang ngantre padahal gue nunggu cuman lebih lama 5 jam daripada dia. Terlalu sabar sampe-sampe gue ngerelain orang yg gue sayang menatap orang lain yang disayanginya juga dan dia bernasib sama seperti gue, bertepuk sebelah tangan sama orang yg bertepuk sebelah tangan. TRAGIS.

Gue menyimpulkan definisi kata sabar disini lebih ke arah tolol atau idiot kuadrat. Mungkin yg bisa kita sebut 'idiot' itu gue atau orang lain aja yang terlalu terburu-buru ngambil rezekinya kayak takut dikejar maling kelas teri. Takut Tuhan salah nulis takdir mereka dan ngambil lagi apa yang udah ditawarkan ke mereka.
Sampai saat ini gue juga masih gabisa mengukur orang yang sabar itu yang gimana? Karena sabar itu ga ada batasnya dan biasanya kalo orang marah pasti bilang "orang sabar pasti punya batas, lo udah.. Blablablabla" dilanjutkan dengan serentetan tuntutan dan cacian + makian dari mulut yg udah punya dosa sejak niat dikumandangkan.

Terakhir, menurut lo apakah orang sabar dengan tolol itu sama?

Kamis, 10 April 2014

Beda

Entah kenapa kali ini gue merasakan sesuatu yang beda di diri gue. Ada yang hilang... Atau gue aja yg males memunculkannya lagi? Yang pasti sesuatu itu ga ada. Karena 'hal' itu hilang gue mulai mengatakan hal yang ga seharusnya di katakan, marah sama sesuatu yang biasa aja, dan melakukan hal-hal yang ga sepatutnya dilakukan. Tadi dan beberapa malam sebelumnya gue ga shalat. Can't you imagne?? Ga shalat!! Gue merasa bersalah. Banget. Dan parahnya hal itu ga cuman sekali. Entah kenapa... Apa gue lupa sama siapa yang nyiptain gue, ngasih rezeki dan membuat gue berteman sama orang-orang yg ada di sekitar gue.
Gue masih belom nyampe kepikiran kalau hal-hal seperti itu harusnya ga gue abaikan, apalagi ditinggalkan. Gue adalah seorang muslim, dan gue harus tau kewajiban-kewajiban gue dan melaksanakannya. Ga gini dong? Ga seperti gue sekarang. Tapi di sisi lain gue juga mau bisa melakukan hal-hal lain yang menurut gue emang gue punya intrest di situ tapi kadang hal itu bertentangan sama kewajiban gue. Dan gue stuck

Kenapa gue ngeliat dunia gue itu hitam putih banget, tapi gue ga merasa seperti itu. Hfftt

Selasa, 01 April 2014

Phobia

Okay, that's enough for me!

Gue gatahan lagi, entahlah mungkin karena bayangan itu ada dipikiran gue dan ga ada orang yang bisa diajak ngobrol buat itu dan (maaf) sekali lagi gue menumpahkan segala hal disini.

Awal mula cerita yang sampe sekarang gue merasa dendam sama awal itu adalah...

Saat itu gue main hape dan log in twitter dengan sangat biasanya. Ternyata gue sedang sangat-sangat bosen jadii.. gue membaca tweet setiap orang dan berusaha buat memahaminya. Tibalah gue di tweet temen gue yang barusan me-reply tweet seorang admin yang menamakan dirinya dengan unsur horor karena memang isi dan tujuan tweetnya adalah hal-hal yang horor

Tapi kali ini beda

Dia me-tweet dengan attach gambar pundak seseorang yang memiliki lubang kecil banyak melingkar dengan suatu benda bulat dengan (yang menurut gue) mata didalamnya.

Mungkin ada yang kebayang gambarnya seperti apa dan mungkin enggak, itu imajinasi lo dan seperti respon kebanyakan orang yang bisa membayangkannya, gue jijik. Hal pertama yang gue lakukan apabila gue menemukan hal seperti itu adalah mencongkelnya sampai ke akar. Yaaa... dan gaseperti banyak orang (mungkin) frustasi karena keinginan gue untuk mencongkel itu tidak tersampaikan, akhirnya gue nangis. Iya drama banget, melankolis parah atau lebay minta ampun tapi itu respon gue.

Akhirnya gue ditenangkan oleh kakak gue dan usaha dia berhasil. Walaupun jijik tapi gue penasaran. Kenapa gue bisa jijik? Tapi kakak gue yang setelah (melihat hal yang paling menjijikan, menurut gue) responnya malah biasa aja. Akhirnya gue ngeliat lagi dan... Lo bakal tau hasilnya apa.

Ga kapok sama hal diatas gue mencari-cari tau tentang hal itu di internet. Mencari dengan kata kunci yang salah membuat gue ketemu gambar yang lain dan lebih parah lagi. Ga di pundak tapi di tangan dan jumlahnya lebih banyak sekaligus berbaris... *pingsan*
Oke, balik ke topik. Gue tetep mencari tahu tentang hal itu hari ke hari, sampaiiiii berapa jam yang lalu gue menemukan hal yang aneh.

Beberapa hari yang lalu gue menemukan sebuah artikel yang menyatakan bahwa asal muasal penyakit ketakutan ini adalah berasal dari gurita cincin biru dan suatu bunga dengan pola yang sama tetapi tidak ada bulat-bulat bermata yang kecil didalamnya. Ternyata artikel itu tidak menamapkan gambar gurita tetapi gambar bunganya. Sempat merasa gemes tapi yaudah.. Trus mau apa? (responnya sangaaattt beda ketika gue melihat gambar buletan yang sama tapi ada di tubuh manusia)

Akhirnya pada detik tadi gue memikirkan sesuatu, apa iya ada penyakit kulit manusia yang berlubang kecil gitu? Dan ternyata hasilnya negatif. Walaupun negatif gambar-gambar penyakit kulit memang tidak pernah enak dirasa.
Tiba-tiba gue berpikir kalau gambar gurita tidak terlalu mempunyai efek terhadap kengerian yang selama ini gue jalani (setelah searching gambarnya) trus apa? Lalu gue inget gambar bunga itu. Pasti ada sesuatu dengan bunga itu. Setelah mencari cari namanya kesana kemari akhirnya gue menemukan bahwa asal muasal gue mulai merasa ngeri, merinding, dan nangis-nangis itu adalah buah seroja.

Kalau dilihat dari segi tanaman emang ga nyeremin karena pada dasarnya dia tetep punya lubang dengan biji-biji serojabdi dalam lubang tersebut tapi kalau lubang disertai dengan biji (yang gue kira punya mata ternyata hanya lubang kecil) itu dipindahkan ke kulit manusia, itu menyeramkan. Secara logika bisa diibaratkan seperti ini, kalian ngeri ga sih kalau tiba-tiba kalian bangun dan waktu kalian liat tangan kalian, kulit kalian berongga trus ada buletan kecil didalamnya berputar-putar dan memiliki mata??

Kurasa itu asal muasal ketakutan gue, dan entah kenapa sekarang berlanjut sampai detik ini. Gabisa tidur

Btw entah kenapa gue jadi sebel sama admin-admin horor itu maupun bukan itu. Dia telah mencemarkan nama baik admin horor di mata gue.